Makalah Pengambilan Keputusan
esmaspäev, 23. mai 2016
1
kommentaari
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengambilan keputusan merupakan
tindakan manajemen dalam mencapai sasaran. Teori pengambilan keputusan memiliki
unsur-unsur utama berupa pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah
tertentu yang dapat diperbandingkan satu sama lain; Tujuan-tujuan, nilai-nilai
atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan
tingkatannya sesuai dengan urutan pentingnya.
Berbagai alternatif untuk
memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama. Akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh setiap alternatif yang dipilih dengan teliti. Setiap
alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya dapat dibandingkan dengan
alternatif-alternatif lainnya serta pembuat keputusan akan memilih alternatif
dan akibat-akibatnya yang dapat memungkinkan tercapainya tujuan, nilai atau
sasaran. Dengan banyaknya alternatif yang mempengaruhi sebuah keputusan maka
sulit untuk mengambil sebuah keputusan secara manual
1.2
Rumusan masalah
1) Apa definisi dari keputusan dan
pengambilan keputusan ?
2) Apa saja komponen-komponen dalam
pengambilan keputusan ?
3) Bagaimana proses pengambilan
keputusan dan faktor-faktor yang diperhatikan dalam pengambilan keputusan?
1.3 Tujuan
dan manfaat
1) Untuk mengetahui definisi dari
keputusan dan pengambilan keputusanan
2) Untuk mengetahui
komponen-komponen dalam pengambilan keputusan
3) Untuk mengetahui proses serta
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian keputusan
Keputusan
adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan
dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’
dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa
keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan
unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat
diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat.
Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan.
Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap
manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan
keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.
Terdapat beberapa
pengertian keputusan yang telah disampaikan oleh para ahli, diantaranya adalah
sebagai berikut :
(1).Menurut Ralp C. Davis
Keputusan
adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan
merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus
menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan
perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang
sangat menyimpang dari rencana semula.
(2).Menurut Mary Follet
Keputusan
adalah suatu hukum atau sebagai hukum situasi.
Apabila
semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik
pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya, maka tidak
sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu
merupakan wewengan dari hukum situasi.
(3).Menurut James A.F. Stoner
Keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga
pengertian, yaitu :
a.
Ada pilihan dasar logika atau
pertimbangan
b.
Ada beberapa alternatif yang harus dan
dipilih salah satu yang terbaik
c.
Ada tujuan yang ingin dicapai, dan
keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.
(4).Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH.
Keputusan
adalah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah atau
problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah
tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
Dari
pengertian-pengertian keputusan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
Keputusan merupakan
suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui
pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif
2.2 Pengertian
Pengambilan Keputusan
Terdapat beberapa
pengertian pengambilan keputusan yang telah disampaikan oleh para ahli,
diantaranya adalah sebagai berikut :
(1).Menurut
George R. Terry
Pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada.
(2).Menurut S.P.
Siagian
Pengambilan keputusan
adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling tepat.
(3).Menurut
James A.F. Stoner
Pengambilan keputusan
adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara
pemecahan masalah
Dari
pengertian-pengertian pengambilan keputusan di atas, dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa :
Pengambilan
keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu
cara pemecahan masalah
2.3
Komponen Dalam Pengambilan Keputusan
Model : penggambaran suatu masalah, dapat
berupa grafik, gambar, data atau hubungan matematis.
Kriteria : maksud dan tujuan suatu proses
pengambilan keputusan; perlu ditetapkan pada awal proses.
Kendala : faktor-faktor yang membatasi
ruang gerak pengambilan keputusan.
Optimasi : upaya untuk memperoleh keputusan
terbaik (optimum) sesuai dengan model yang dirumuskan, kriteria yang dipastikan
dan kendala yang dikenali.
2.4
Dasar Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan
intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti,
pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan
intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan
keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan
intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang
berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang
dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif
akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur
kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini
diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja
sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat
rasional berkaitan dengan daya guna.
Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat
objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila
kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat
yang di akui saat itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya
pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya
istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta
yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi
adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih
dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Keputusan yang berdasarkan sejumlah
fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik
dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum
mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini
sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui
arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman
masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya,
maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak
dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan
cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
Dalam hal tersebut, pengalaman
memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang
berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman
dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan
bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha
masalah.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil
karena wewenang (authority) yang
dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan
wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Keputusan yang berdasarkan wewenang
memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga
karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat
rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial.
2.5 Gaya Pengambilan Keputusan
Selain
model rasionalitas keputusan, pendekatan lain untuk perilaku pengambilan
keputusan berfokus pada gaya yang digunakan manajer dalam memilih alternatif.
Misalnya, contoh tipologi gaya keputusan yang menggunakan manajer sebagai
representatif mengidentifikasi: (1) Karismatik (antusias, menarik, banyak
bicara, dominan): Richard Bronson dari Virgin Atlantic atau Herb Kelleher,
pendiri Southwest Airlines; (2) Pemikir (kekuatan otak, pintar, logis,
akademis): Michael Dell dari Dell Computer aim Bill Gates dari Microsoft; (3)
Skeptis (banyak permintaan, mengganggu, tidak menyenangkan, suka melawan):
Steve Case dari AOL-Time Warner atau Tom Siebel dari pengembang perangkat
Siebel Systems; (4) Pengikut (tanggung jawab, berhati-hati, mengikuti tren,
tawar-Menawar)Peter Coors dari Coors Brewery atau Carly Fiorina dari Hewlett
Packard; dan (5) Pengendali (logis, tidak emosional, bijaksana, cermat, akurat,
analitis): Mantan CEO Ford Jacques Nasser atau Martha Stewart dari Omnimedia)
Gaya-gaya ini merefleksikan sejumlah dimensi psikologi termasuk bagaimana
pembuat keputusan merasakan apa yang terjadi di sekitar mereka dan bagaimana
mereka memproses informasi
Matriks
gaya perilaku pengambilan keputusan 2 x 2 dapat dikategorikan menjadi dua
dimensi orientasi nilai dan toleransi untuk ambiguitas. Orientasi nilai
berfokus pada perhatian pembuatan keputusan terhadap masalah tugas dan teknis
yang berlawanan dengan perhatian pada manusia manusia dan sosial. Toleransi
orientasi ambigu mengukur berapa banyak struktur dan control yang diperlukan
pembuat keputusan (keinginan untuk ambigu yang rendah) berlawanan dengan
perjuangan dalam situasi tidak menentu (keinginan untuk ambigu yang tinggi).
Dua orientasi dengan dimensi rendah dan tinggi digambarkan dalam matriks yang
ditunjukkan pada Gambar 11.3, dengan empat gaya pengambilan keputusan:
direktif, analitik, konseptual, dan perilaku.
1. Gaya Direktif
Pembuat
keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan
berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung
lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah.
Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala
sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai
fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan
menampilkan gaya kepemimpinan otokratis.
2. Gaya Analitik
Pembuat
keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan
tugas yang kuat serta orientasi teknis.
Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung
terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan
alternatif darpada pembuat keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu
lama untuk mengambil kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak
menentu dengan baik. Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan
otokratis.
3. Gaya
Konseptual
Pembuat
keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang
yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam
memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan
masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak
mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi
dalam mengambil keputusan. Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil
risiko dan cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah.
Akan tetapi, pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan
pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
4. Gaya Perilaku
Pembuat
keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang
yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja
dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran
pendapat. Mereka cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai
informasi verbal daripada tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan
sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan
mempunyai kesulitan untuk berkata 'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak
membuat keputusan yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang
sedih.
2.6
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
a) Hal-hal
yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b) Setiap
keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c) Setiap
keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
d) Jarang
sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
e) Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi
tindakan fisik.
f) Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g) Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2.7
Proses Pengambilan Keputusan
Setiap
keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah
digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada
hakikatnya sama saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan
keputusan meliputi :
- Identifikasi masalah
Dalam hal ini
pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu
organisasi.
- Pengumpulan dan analisis data
Pemimpin
diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu
memecahkan masalah yang ada.
- Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah
dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya.
Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya alternatif-alternatif
beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang
pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan
perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode perkiraan yang
baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai macam pengertian:
- Perkiraan dalam arti Proyeksi
Perkiraan yang
mengarah pada kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan tersusun secara
kronologis.
- Perkiraan dalam arti prediksi
Perkiraan yang
dilakukan dengan menggunakan analisis sebab akibat.
- Perkiraan dalam arti konjeksi
Perkiraan yang
didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi disini sifatnya subjektif,
artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan.
- Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu
alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu
dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan
satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan
alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
- Pelaksanaan keputusan
Dalam
pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak yang
positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga
mempunyai alternatif yang lain.
- Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah
keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan
yang telah dibuat
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Keputusan merupakan hasil proses
pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengambilan keputusan merupakan
suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara
sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan
masalah. Terdapat beberapa komponen dalam pengambilan keputusan yaitu : model,
kriteria, kendala dan optimasi.
Proses
pengambilan keputusan meliputi: pengumpulan dan analisis data, pembuatan
alternatif-alternatif kebijakan, pemilihan salah satu alternatif terbaik ,
pelaksanaan keputusan, pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://vivi-noviyanti.blogspot.com/p/teknologi-pengambilan-keputusan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusan
http://coreei7.blogspot.co.id/2012/05/pengambilan-keputusan.html
http://www.slideshare.net/alno-arjes/makalah-pengambilan-keputusan-dalam-manajemen
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Makalah Pengambilan Keputusan
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kolaynf.blogspot.com/2016/05/makalah-pengambilan-keputusan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
1 kommentaari:
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Postita kommentaar