Makalah Aplikasi Hukum Bernoulli

Posted by Unknown teisipäev, 24. mai 2016 3 kommentaari

BAB II
PEMBAHASAN
 2.1. Penemu Hukum Bernoulli
Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700 – 1782). Daniel Bernoulli lahir di Groningen, Belanda pada tanggal 8 Februari 1700 dalam sebuah keluarga yang hebat dalam bidang matematika. Dia dikatakan memiliki hubungan buruk dengan ayahnya yaitu Johann Bernoulli, setelah keduanya bersaing  untuk juara pertama dalam kontes ilmiah di Universitas Paris. Johann, tidak mampu menanggung malu harus bersaing dengan anaknya sendiri. Johann Bernoulli juga menjiplak beberapa ide kunci dari buku Daniel, Hydrodynamica dalam bukunya yang berjudul Hydraulica yang diterbitkan lebih dahulu dari buku Hydrodynamica. Dalam kertas kerjanya yang berjudul “Hydrodynamica”, Bernoulli menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun.
Pada saat usia sekolah, ayahnya, Johann Bernoulli, mendorong dia untuk belajar bisnis. Namun, Daniel menolak, karena dia ingin belajar matematika. Ia kemudian menyerah pada keinginan ayahnya dan bisnis dipelajarinya. Ayahnya kemudian memintanya untuk belajar di kedokteran, dan Daniel setuju dengan syarat bahwa ayahnya akan mengajarinya matematika secara pribadi.
Daniel Bernoulli adalah teman dekat dari seorang kontemporer, Leonhard Euler. Dia pergi ke St. Petersburg pada tahun 1724 sebagai guru matematika, tapi Bernoulli tidak bahagia di sana, dan pada tahun 1733, dia meninggalkan pekerjaannya tersebut. Ia kembali ke Universitas Basel, dimana ia terus memperdalam ilmu kedokteran, metafisika dan filsafat alam sampai kematiannya. Pada bulan Mei, 1750 ia terpilih sebagai Fellow dari Royal Society.
Karya matematika pertamanya adalah Exercitationes (Matematika Latihan), yang diterbitkan pada tahun 1724, dengan bantuan Goldbach. Dua tahun kemudian ia pertama kali menunjukkan keinginannya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda, yaitu mempelajari tentang gerakan senyawa dan gerakan rotasi. Dia adalah penulis pertama yang mencoba merumuskan teori kinetik gas, dan dia menerapkan idenya untuk menjelaskan hukum Boyle. Dia bekerja pada Euler, untuk membantunya dalam mempelajari elastisitas dan pengembangan balok persamaan Bernoulli-Euler. Hukum Bernoulli adalah hal terpenting dalam aerodinamis.
 2.2. Asas Bernoulli
Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah . Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam suatu pipa.
 2.3. Prinsip Hukum Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip  ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli, yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
1)      Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
Description: http://agiet27.files.wordpress.com/2011/03/bernoulli1.jpg?w=645

di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan
2)      Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
Description: http://agiet27.files.wordpress.com/2011/03/bernoulli2.jpg?w=645
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi kinetik per satuan volum (1/2 PV^2 ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
 2.4 Penerapan Hukum Bernoulli Dalam Kehidupan Sehari-hari
1)      Karburator
Karburator adalah alat dalam mesin kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara lalu campuran ini dimasukkan ke dalam silinder mesin untuk pembakaran. Prinsip kerja Karbulator adalah seperti penampang pada bagian atas jet menyempit, sehingga udara yang mengalir pada bagian ini bergerak degnan kelajuan yang tinggi, sesuai dengan asas bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bendin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar ( bensin atau solar) tersembur keluar melalui jet, sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.
2)      Tabung Farfum
Prinsip kerja penyemprot parfum atau yang sejenisnya, juga menggunakan prinsip Bernoulli. Secara garis besar, prinsip kerja penyemprot parfum bisa digambarkan sebagai berikut.


Description: penerapan-prinsip-dan-persamaan-bernoulli-l

Ketika bola karet diremas, udara yang ada didalam bola karet meluncur keluar melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi. Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah. Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan udara dalam pipa 2 lebih tinggi. Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas.
Ketika cairan parfum tiba di pipa 1, udara yang dihasilkan dari dalam bola karet mendorongnya keluar, cairan parfum akhirnya keluar membasahi tubuh. Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum dapat keluar dengan cepat
3)      Alat Penyemprot nyamuk

Description: http://4.bp.blogspot.com/-Aq6taTWpC0c/VInJTYIp3mI/AAAAAAAAAHY/rkWztN6LFJc/s1600/Screenshot_17.jpg
Prinsip kerja penyemprot nyamuk mirip dengan prinsip kerja karburator bahkan lebih sederhana. Ketika pengisap pompa ditekan, udara dari tabung silinder dipaksa keluar melalui lubang sempit. Pancaran udara yang kecepatannya besar itu menurunkan tekana dibagian atas nosel. Tekanan dibagian itu lebih kecil daripada tekanan atmosfer pada permukaan cairan di dalam wadah, sehingga cairan mengalir dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah atau menyemprot keluar dalam bentuk kabut. Cara kerja alat penyemprot nyamuk adalah Jika gagang pengisap (T) ditekan maka udara keluar dari tabung melalui ujung pipa kecil A dengan cepat, karena kecepatannya tinggi maka tekanan di A kecil, sehingga cairan insektisida di B terisap naik lalu ikut tersemprotkan keluar.

Baca Selengkapnya ....

Makalah Prinsip Fisika Pada Roller Coaster

Posted by Unknown 3 kommentaari

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah roller coaster
Roller coaster adalah bentuk permainan yang banyak kita jumpai di taman
hiburan. Hampir disemua taman hiburan besar, sajian ini dapat menjadi daya tarik untuk pengunjung, dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa.
Ada banyak literatur tentang sejarah roller coaster. Salah satunya pernah diulas dalam situs resmi Roller Coaster Museum. Dalam situs tersebut diceritakan roller coaster tertua dinamakan Russia Mountains. Roller coaster pertama ini dibangun pada abad ke-17, tepatnya berada di atas bukit es sekitar Saint Petersburg, Rusia. Kehadirannya yang masih sangat baru ini langsung populer di masyarakat Rusia. Kaum kelas atas di Rusia pun menjadikannya sebagai permainan favorit. Salah satu bangsawan Rusia yang menyenangi roller coaster ini adalah Catherine II. Meski begitu, terjadi perselisihan mengenai asal usul pertama kali roller coaster ada.
Beberapa sejarawan mengatakan, roller coaster pertama dibangun atas perintah James III di Gardens of Oreinbaum, di St Petersburg pada tahun 1784. Namun, sejarawan lain percaya bahwa roller coaster pertama dibangun oleh Prancis. Roller coaster itu diberi nama Les Montagnes Russes a Belleville. Wahana ini dibangun di Paris pada tahun 1812. Pada roller coaster tersebut, sudah terdapat kereta yang berjalan di rel yang disediakan. Gerobak kereta juga meluncur dengan kecepatan cukup tinggi. Meski perdebatan untuk perihal asal usul roller coaster berada di Eropa, nyatanya roller coaster lebih berkembang di AS.
Seorang ilmuwan bernama La Marcus Thompson disebut-sebut sebagai 'Bapak dari Roller Coaster'. Thompson membangun kereta roller coaster yang diberi nama Switchback Railway di Coney Island pada tahun 1884. Dengan demikian, ia langsung mempromosikan dan meningkatkan ketenaran roller coaster di AS.
Berbeda dengan roller coaster pertama yang memiliki trek cenderung lurus, Thompson memberikan terobosan baru. Rel buatan Thompson dibuat melingkar dan lebih menantang di tahun 1872. La Marcus Thompson pun disebut-sebut sebagai orang yang berjasa atas keberadaan dan kreasi aneka roller coaster di taman rekreasi. Sejak itu, aneka roller coaster mulai berkembang. Agar tidak kalah saing dengan yang lain, Thompson lanjut membuat roller coaster yang lebih besar dan kreatif. Dari tahun 1884 sampai 1887, Thompson menambah 3 fitur baru yang berhubungan dengan gravitasi.  
2.2. Prinsip fisika pada roller coaster
Dalam perancangannya, roller coaster dibuat dengan keamanan yang menjamin orang yang menikinya tetap aman meskipun melaju dengan kecepatan yang cepat pada jalur yang naik turun dan berputar, hal ini tidak lepas dari prinsip-prinsip fisika yang digunakan pada roller coaster. Adapun prinsip-prinsip fisika pada roller coaster yaitu
1)      Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi benda karena posisi (ketinggian) benda tersebut yang mana kecenderungan tersebut menuju tak lain terkait dengan arah dari gaya yang ditimbulkan dari energi potensial tersebut. Jumlah energi potensial yang dimiliki oleh suatu benda tergantung pada massa dan ketinggian. Satuan SI untuk mengukur usaha dan energi adalah Joule (J). Energi potensial dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ep = mgh
Jadi, energi potensial (Ep) pada roller coaster bernilai maksimum saat roller coster berada di posisi puncak lintasan dan energi potensial bernilai nol saat roller coaster berada di posisi lembah (posisi terendah) lintasan. Energi potensial diubah menjadi energi kinetik, ketika roller coaster bergerak menurun.
2)      Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi gerak yang diperoleh sebagai gerakan dari obyek, partikel, atau seperangkat partikel. Sebuah obyek yang memiliki gerak, apakah itu gerak vertikal atau horizontal, maka sebuah obyek tersebut berarti memiliki energi kinetik. Faktor yang mempengaruhi energi kinetik adalah semakin berat sebuah obyek tersebut dan semakin cepat pula obyek tersebut bergerak maka energi kinetik yang yang dimiliki obyek tersebut semakin besar. Energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ek = ½mv ²



                Jadi, Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena gerakannya. Semua benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Jumlah energi kinetik tergantung pada massa dan kecepatan benda. Roller coaster memiliki banyak energi kinetik jika bergerak cepat dan memiliki massa yang cukup berat. Secara umum, energi kinetik maksimum pada roller coaster adalah ketika roller coaster mencapai ketinggian minimum.
3)      Dinamika (percepatan dan perlambatan)
Gerak Roller Coaster mengalami percepatan yakni perubahan kecepatan terhadap waktu yakni kecepatan bertambah ketika roller coaster bergerak menurun. Roller coaster mengalami perlambatan yakni kecepatan berkurang ketika roller coaster bergerak menaik. Perubahan kecepatan juga terjadi saat roller coaster berubah arah
4)      Gaya gravitasi
Pada roller coaster, kita tentu mengalami gaya gravitasi, yakni gaya yang disebabkan oleh tarikan massa bumi terhadap massa tubuh (karena massa bumi jauh lebih besar dibandingkan dengan massa tubuh kita. Besar gaya gravitasi yang terjadi pada setiap roller coaster berbeda, tergantung dengan berat, dan putarannya.
5)      Kekekalan energi



Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain. Pada roller coaster terjadi perubahan energ potensial menjadi energi kinetik dan sebaliknya.

·         Di titik A, roller coaster memiliki EPmaks dan EK nol, karena roller coaster belum bergerak.
·         Di titik B. roller coaster memiliki laju maks maka ia terus bergerak ke titik C.
·         Di titik C benda tidak berhenti tapi sedang bergerak dengan laju tertentu, sehingga pada titik ini roller coaster berada pada ketinggian maks dari lintasan lingkaran. Roller coaster terus bergerak kembali ke titik C. Pada titik C, semua EK Roller coaster kembali bernilai maks sedangkan EP-nya nol. 
6)      Gaya sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang berusaha menarik objek mengarah ke titik pusat (sumbu). Ketika roller coaster bergerak melalui lintasan memutar, gaya sentripental mempertahankan roller coaster agar tetap bergerak memutar
7)      Gaya sentrifungal
Bentuk alur lintasan roller coaster yang menikung, membuat kita yang menaiki roller coaster mengalami gaya sentrifungal. Gaya sentrifugal dapat menyebabkan berat kita bertambah (G>1 )atau berkurang (G<1). Gaya sentrifugal yang kita rasakan bukan hanya pada loop saja, tetapi juga pada setiap tikungan yang dibuat sepanjang lintasan. Ketika roller coaster berbelok kekanan, kita akan terlempar ke kiri. Sebaliknya ketika roller coaster berbelok ke kiri, kita akan terlempar ke kanan. Kita akan terpental lebih keras jika berpegang eraterat pada batang pengaman, karena itu agar lebih nyaman kita bisa membiarkan tangan kita bebas. Ketika roller coaster melaju turun, gaya berat akan searah dengan gaya sentrifugsi, yang menyebabkan gaya keseluruhan bertambah, sehingga kita seperti merasa tertekan ke bawah (G>1). Sebaliknya ketika roller coaster melaju naik, gaya berat akan berlawanan arah dengan gaya sentrifugal, sehingga gaya keseluruhan akan menjadi kecil. Ini menyebabkan ada gaya yang seolah-olah menarik kita keatas (G<1).
8)      Momentum
Momentum berkaitan dengan kuantitas gerak yang dimiliki sebuah objek. Setiap massa yang bergerak memiliki momentum. Bahkan, momentum tergantung pada massa dan kecepatan atau dengan kata lain jumlah barang yang bergerak dan seberapa cepat barang bergerak.
P = mv
Jadi, roller coaster yang bergerak dengan kecepatan tinggi memiliki momentum yang tinggi juga.
 2.3. Cara kerja roller coaster
Roller coaster bisa melaju sangat cepat, namun meskipun dapat melaju dengan cepat ternyata roller coaster tidak mempunyai mesin. Roller coaster dapat meluncur dengan cepatnya adalah berkat energi potensial. Roller coaster dinaikkan terlebih dahulu ke puncak bukit pertama pada lintasan dengan
menggunakan semacam ban berjalan. Lintasan naik ini dibuat tidak terlalu curam
karena makin curam lintasan, makin besar daya motor penggerak ban berjalannya.
Puncak bukit pertama dibuat lebih tinggi dari puncak bukit selanjutnya ataupun dari tinggi loop (lintasan berbentuk tetes air). Hal itu bertujuan agar roller coaster memiliki energi potensial yang cukup besar sehingga mampu melintasi seluruh lintasan dengan baik. Dari puncak yang paling tinggi itulah roller coaster meluncur, saat meluncur turun, kecepatan roller coaster semakin lama semakin tinggi, dan akan kembali naik dengan cepat menuju atas, pada saat naik sampai ke tempat yang paling tinggi, kecepatan akan berkurang dan memiliki energi potensial, kemudian bergerak kembali meluncur ke bawah.
Ketika meluncur dari bukit pertama, orang yang menaiki roller coaster dilepas dan jatuh bebas dipercepat. Agar efek jatuh bebas ini dapat lebih dirasakan, lintasan luncuran dibuat berbentuk seperti sebuah parabola (lintasan benda di bawah medan gravitasi). Pada saat bergerak ke bawah, energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik. Semakin ke bawah maka kecepatan geraknya akan semakin bertambah namun energi potensialnya semakin kecil sedangkan energi kinetiknya semakin besar. Memasuki loop, orang yang menaiki roller coaster dihadapkan pada loop yang seperti tetes cair. Loop tidak dibuat seperti lingkaran penuh karena pada titik terendah loop yang berbentuk lingkaran penumpang akan mengalami bobot 6 kali bobot semula. Bobot sebesar ini membahayakan orang yang menaiki roller coaster karena darah tidak mampu mengalir ke otak, mata berkunang-kunang, dan pingsan.
Ketika roller coaster yang memiliki energi kinetik yang besar, kembali naik ke tempat yang tinggi dan kecepatannya akan menurun sedikit demi sedikit, hal ini karena energi kinetik berkurang sedangkan energi potensialnya akan kembali bertambah.
Perubahan energi potensial menjadi energi kinetik dan perubahan energi kinetik menjadi energi potensial yang terjadi secara terus menerus inilah yang membuat roller coaster yang tidak memiliki mesin dapat bergerak dengan cepat. Pada saat meluncur dengan cepat, orang yang menaiki roller coaster akan merasakan seolah-olah seluruh tubuh kita ikut terbang atau perut jadi mual bahkan jantung jadi ikut berdesir, itu adalah efek inersia yaitu efek yang membuat jantung dan alat-alat tubuh kita sedikit terangkat dari tempatnya semula (inersia) karena gerakan yang sangat kencang itu. Di puncak loop, orang yang menaiki roller coaster tidak akan jatuh karena gaya sentrifugal yang dirasakan mampu mengimbangi gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi. Gaya sentrifugal juga dirasakan orang yang menaiki roller coaster saat melintasi belokan belokan tajam yang dibuat sepanjang lintasan. Saat roller coaster berbelok ke kanan, orang yang menaiki roller coaster akan terlempar ke kiri sebaliknya, ketika roller coaster berbelok ke kiri, orang yang menaiki roller coaster akan terlempar ke kanan. Orang yang menaiki roller coaster akan terlempar lebih keras jika berpegang erat-erat pada batang pengaman. Oleh karena itu, sebaiknya tangan dibiarkan bebas sambil berteriak-teriak agar lebih nyaman.








Baca Selengkapnya ....

Makalah Konflik Sosial

Posted by Unknown esmaspäev, 23. mai 2016 3 kommentaari


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang luas.
Tipe konflik ini timbul dari proses-proses yang tidak rasional dan emosional dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam sifat dan intensitas konflik pada berbagai tahap perkembangan kelompok.
Dalam setiap kelompok social selalu ada benih-benih pertentangan antara individu dengan individu, kelompok dan kelompok, individu atau kelompok dengan pemerintah. Pertentangan ini biasanya berbentuk non fisik. Tetapi dapat berkembang menjadi benturan fisik, kekerasaan dan tidak berbentuk kekerasaan. Konflik berasal dari kata kerja Latin, yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
1.2  Rumusan masalah
1.2.1        Apakah pengertian dari konflik sosial?
1.2.2        Ada berapa jenis konflik sosial?
1.2.3        Faktor faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik sosial?
1.2.4        Bagaimana cara penanganan konflik sosial?
1.2.5        Apa dampak dari terjadinya konflik sosial
1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian konflik sosial.
1.3.2        Untuk mengeahui jenis konflik sosial.
1.3.3        Untuk mengeahui faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konflik.
1.3.4        Untuk mengetahui cara penanganan konflik sosial.
1.3.5        Untuk mengetahui dmpak dari terjadinya konflik sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian konflik
Konflik berasal dari kata kerja latin configure, yang berarti saling memukul. Berikut ini beberapa pendapat ahli tentang pengertia konflik :
2.1.1        Berstein, menyebutkan bahwa konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang belum pernah dicegah, konflik mempunnyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negative didalam interaksi manusia.
2.1.2        Robert M. Z Lawang mengemukakan bahwa konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasan dimana tujuan dari mereka yang berkonflik tidak hany memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
2.1.3        Soerjono Soekanto, konflik merupakan proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan konflik sosial adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan. Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunnyai kepentingan yang relative sama terhadap hal yang sifatnya terbatas.
2.2 Jenis konflik sosial
Berikut ini beberapa jenis konflik yang sering terjadi di masyarakat :
2.2.1    Berdasarkan Sifatnya
2.2.1.1  Konfik Destruktif merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang,  benci dan dendam dari seseorang atau kelompok terhadap pihak lain. Contohnya: konflik peristiwa Mei 1998 (reformasi) yang mengakibatkan banyaknya jatuh korban seperti mahasiswa trisakti.
2.2.1.2  Konflik Konstruktif merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Contohnya: konflik persaingan bisnis, perusahaan A & B sama2 berebut pelanggan & bersaing secara sehat pada akhirnya kedua perusahaan berusaha meningkatkan kualitas produknya agar menarik minat pelanggan.
2.2.2        Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik
2.2.2.1  Konflik vertikal merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam satu struktur yang memiliki hirearki. Contohnya: konflik antar buruh bangunan dengan mandornya atau manager, konflik antara nelayan dengan juragan kapal.
2.2.2.2  Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif lama. Contohnya: konflik yang terjadi antar organisasi sekolah.
2.2.2.3  Konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumber daya keseluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contohnya: konflik antara para Pilot suatu maskapai dengan managemen karena ketidakadilan jumlah gaji yang diterima.
2.2.3        Berdasarkan Sifat Pelaku yang Berkonflik
2.2.3.1  Konflik terbuka merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak. Contohnya: perebutan lahan parkir oleh beberapa pemuda.
2.2.3.2  Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik. Contohnya: ketidakpuasan kelompok masyarakat minoritas terhadap hasil pemilihan kepala desa.
2.2.4        Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia di Dalam Masyarakat
2.2.4.1  Konflik antarkelas sosial merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Contohnya: konflik antar orang kaya denganorang miskin.
2.2.4.2   Konflik politik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan. Contohnya: pertentangan antara pihak yang berkuasa dengan pihak oposisi, konflikantara tokoh Golkar dengan tokoh PDI-Perjuangan, dan sebagainya. Konflik ini bila tidak segera diatasi dapat menggangu jalanya roda pemerintahan dan proses  pembangunan.
2.2.4.3  Konflik ekonomi merupakan konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik. Contohnya: konflik persengketaan tanah.
2.2.4.4  Konflik budaya merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik. Contohnya: konflik Indonesia dengan Malaysia. Sumber konfliknya karena pengakuan atas kekayaan seni dan budaya Indonesia sudah sering dilakukan Malaysia, bahkan mungkin sudah puluhan kali. Tidak ada rasa bersalah apalagi berdosa sedikit pun saat mengakui, bahkan mempatenkan kekayaan seni dan budaya milik Indonesia Berbagai alasan  sesudah dikemukakan untuk mendapatkan justifikasi dari kejahatan plagiat yang dilakukan sebagai salah satu contoh budaya yang diklaim oleh Malaysia adalah Tari Pendet.
2.2.4.5  Konflik ideologi merupakan konflik akibat adanya perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang. Contohnya: konflik Ambon.
2.2.5        Berdasarkan Cara Pengelolaannya
2.2.5.1  Konflik interindividu merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi. Contohnya: konflik bunuh diri, dikarenakan stres atau banyak beban pikiran yang sangat berat.
2.2.5.2  Konflik antarindividu merupakan konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orang atau lebih, sifatnya kadang-kadang subtansi, menyangkut perbedaan gagasan, pendapat, kepentingan, atau bersifat emosional, menyangkut perbedaan selera, dan perasaan likel dislike (suka/tidak suka). Contohnya: konflik perselisihan antar tetangga, konflik persaingan bisnis.
2.2.5.3  Konflik antarkelompok merupakan konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok. Contohnya: fenomena tawuran antar pelaja
2.3      Faktor penyebab konflik sosial
2.3.1        Perbedaan Antarindividu
Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Hal ini mengingat bahwa manusia adalah individu yang unik atau istimewa, karena tidak pernah ada kesamaan yang baku antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik sosial, sebab dalam menjalani sebuah pola interaksi sosial, tidak mungkin seseorang akan selalu sejalan dengan individu yang lain
2.3.2        Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan kebudayaan mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran individual, kebudayaan dalam masing-masing kelompok juga tidak sama. Setiap individu dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkungan kelompok masyarakat yang samapun tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya tidak sama. Yang jelas, dalam tataran kebudayaan ini akan terjadi perbedaan nilai dan norma yang ada dalam lingkungan masyarakat. Ukuran yang dipakai oleh satu kelompok atau masyarakat tidak akan sama dengan yang dipakai oleh kelompok atau masyarakat lain. Apabila tidak terdapat rasa saling pengertian dan menghormati perbedaan tersebut, tidak menutup kemungkinan faktor ini akan menimbulkan terjadinya konflik sosial.
2.3.3        Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu juga akan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain.
2.3.4        Perubahan sosial yang terlalu cepat
Perubahan ini dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan proses-prosessosial di dalam masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada
2.4      Cara penanganan konflik sosial
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi di masyarat, berikut ini adalah beberapa cara penanganan konflik sosial :
2.4.1        Akomodasi yaitu proses penyelesaian konflik ke arah tercapainya kesepakatan sementara yang dapat diterima kedua belah pihak yang tengah bersengketa. Akomodasi juga berarti sebagai usaha manusia untuk meredakan dan menghindari konflik dalam rangka mencapai kestabilan.
2.4.2        Negosiasi atau Kompromi yaitu upaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh masing-masing pihak dengan cara memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
2.4.3        Arbritasi yaitu bentuk akomodasi yang digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan cara meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertikai. keputusan yang dibuat harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang berkonflik.
2.4.4        Mediasi yaitu penyelesaian konflik sosial yang dilakukan dengan cara mendatangkan pihak ketiga yang sifatnya netral dan tidak memihak. namun, keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihak manapun.
2.4.5        Adjudication yaitu penyelesaian konflik melalui pengadilan.
2.4.6        Toleransi yaitu suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal. Dalam masyarakat Jawa dikenal dengan istilah 'tepa slira' atau tenggang rasa agar hubungan sesamanya bisa saling menyadari kekurangan diri sendiri masing-masing.
2.4.7        Statlemate yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertikai mempunyai kekuatan yang seimbang. Mereka kemudia berhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan atau menghentikan konflik.
2.5      Dampak konflik sosial
            Selama ini dalam pola pikir kita telah tertanam kuat bahwa konflik melahirkan dampak negatif yang berupa kerusakan, keresahan, dan kesengsaraan. Padahal pemikiran tersebut tidak selamanya benar. Ada beberapa konflik yang justru melahirkan dampak positif. Berikut ini beberapa dampak positif dan dampak negatif ang disebabkan oleh terjadinya konflik sosial
2.5.1        Dampak positif dari konflik sosial
2.5.1.1  Bertambah kuatnya rasa solidaritas sesama anggota kelompok. Hal ini biasanya terjadi pada konflik antarkelompok, di mana anggota masing-masing kelompok karena merasa mempunyai identitas yang sama bersatu menghadapi ancaman yang datang dari luar kelompoknya.
2.5.1.2  Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas untuk ditelaah.
2.5.1.3  Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok. Terjadinya konflik dapat menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat terhadap norma dan nilai sosial, serta hubungan sosial tentang perlunya diterapkan beberapa aturan yang cenderung dapat membawa ke arah yang lebih baik.
2.5.1.4  Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan antarkelompok.
2.5.1.5  Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang baru.
2.5.1.6  Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.
2.5.1.7  Memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang seimbang.
2.6      Dampak Negatif dari konflik sosial
2.6.1        Hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok. Hal ini biasanya muncul apabila terjadi konflik di antara anggota kelompok yang sama.
2.6.2        Adanya perubahan kepribadian pada diri individu yang bersifat negatif seperti munculnya rasa dendam dan benci.
2.6.3        Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
2.6.4        Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
2.6.5        Keretakan hubungan antar kelompok atau individu yang bertikai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan akibat terjadiya konflik tidak hanya dampak negatif tetapi ada juga dampak positif yang ditimbulkan.
3.2 Saran
Penyebab dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan konflik sangat beragam oleh karena itu diperlukan benteng toleransi yang sangat besar untuk meminimalisir perbedaan yang ada sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2015/06/konflik-pengertian-penyebab-macam-macam.html

Baca Selengkapnya ....
Template by Cara Membuat Email | Copyright of Kertas Putih.