Makalah Konflik Sosial
esmaspäev, 23. mai 2016
3
kommentaari
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Konflik
merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang
sering dihubungkan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat
terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup
yang luas.
Tipe konflik
ini timbul dari proses-proses yang tidak rasional dan emosional dari
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu
timbul selama berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun terdapat
perbedaan-perbedaan di dalam sifat dan intensitas konflik pada berbagai tahap
perkembangan kelompok.
Dalam setiap
kelompok social selalu ada benih-benih pertentangan antara individu dengan
individu, kelompok dan kelompok, individu atau kelompok dengan pemerintah.
Pertentangan ini biasanya berbentuk non fisik. Tetapi dapat berkembang menjadi
benturan fisik, kekerasaan dan tidak berbentuk kekerasaan. Konflik berasal dari
kata kerja Latin, yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1
Apakah pengertian dari konflik sosial?
1.2.2
Ada berapa jenis konflik sosial?
1.2.3
Faktor faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya
konflik sosial?
1.2.4
Bagaimana cara penanganan konflik sosial?
1.2.5
Apa dampak dari terjadinya konflik sosial
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian konflik sosial.
1.3.2
Untuk mengeahui jenis konflik sosial.
1.3.3
Untuk mengeahui faktor faktor yang menyebabkan
terjadinya konflik.
1.3.4
Untuk mengetahui cara penanganan konflik sosial.
1.3.5
Untuk mengetahui dmpak dari terjadinya konflik sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian konflik
Konflik
berasal dari kata kerja latin configure, yang berarti saling memukul. Berikut
ini beberapa pendapat ahli tentang pengertia konflik :
2.1.1
Berstein, menyebutkan bahwa konflik merupakan suatu
pertentangan atau perbedaan yang belum pernah dicegah, konflik mempunnyai
potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negative didalam
interaksi manusia.
2.1.2
Robert M. Z Lawang mengemukakan bahwa konflik adalah
perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasan dimana tujuan dari
mereka yang berkonflik tidak hany memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk
menundukkan saingannya.
2.1.3
Soerjono Soekanto, konflik merupakan proses sosial
dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Dari
pengertian diatas dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan konflik sosial
adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain
didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan,
hingga saling menghancurkan. Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses
bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunnyai kepentingan yang relative sama
terhadap hal yang sifatnya terbatas.
2.2 Jenis konflik sosial
Berikut ini beberapa jenis konflik yang sering terjadi di masyarakat :
2.2.1 Berdasarkan Sifatnya
2.2.1.1
Konfik Destruktif merupakan konflik yang muncul karena
adanya perasaan tidak senang, benci dan
dendam dari seseorang atau kelompok terhadap pihak lain. Contohnya: konflik
peristiwa Mei 1998 (reformasi) yang mengakibatkan banyaknya jatuh korban
seperti mahasiswa trisakti.
2.2.1.2
Konflik Konstruktif merupakan konflik yang bersifat
fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari
kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Contohnya: konflik
persaingan bisnis, perusahaan A & B sama2 berebut pelanggan & bersaing
secara sehat pada akhirnya kedua perusahaan berusaha meningkatkan kualitas
produknya agar menarik minat pelanggan.
2.2.2
Berdasarkan
Posisi Pelaku yang Berkonflik
2.2.2.1
Konflik vertikal merupakan konflik antarkomponen
masyarakat di dalam satu struktur yang memiliki hirearki. Contohnya: konflik
antar buruh bangunan dengan mandornya atau manager, konflik antara nelayan
dengan juragan kapal.
2.2.2.2
Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi
antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif lama.
Contohnya: konflik yang terjadi antar organisasi sekolah.
2.2.2.3
Konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi karena
adanya ketidakadilan alokasi sumber daya keseluruh organisasi sehingga
menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contohnya: konflik antara para Pilot
suatu maskapai dengan managemen karena ketidakadilan jumlah gaji yang diterima.
2.2.3
Berdasarkan
Sifat Pelaku yang Berkonflik
2.2.3.1
Konflik terbuka merupakan konflik yang diketahui oleh
semua pihak. Contohnya: perebutan lahan parkir oleh beberapa pemuda.
2.2.3.2
Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya
diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik. Contohnya:
ketidakpuasan kelompok masyarakat minoritas terhadap hasil pemilihan kepala
desa.
2.2.4
Berdasarkan
Konsentrasi Aktivitas Manusia di Dalam Masyarakat
2.2.4.1
Konflik antarkelas sosial merupakan konflik yang
terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Contohnya:
konflik antar orang kaya denganorang miskin.
2.2.4.2
Konflik politik
yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan
kekuasaan. Contohnya: pertentangan antara pihak yang berkuasa dengan pihak
oposisi, konflikantara tokoh Golkar dengan tokoh PDI-Perjuangan, dan
sebagainya. Konflik ini bila tidak segera diatasi dapat menggangu jalanya roda
pemerintahan dan proses pembangunan.
2.2.4.3
Konflik ekonomi merupakan konflik akibat adanya
perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik. Contohnya: konflik
persengketaan tanah.
2.2.4.4
Konflik budaya merupakan konflik yang terjadi karena
adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik. Contohnya:
konflik Indonesia dengan Malaysia. Sumber konfliknya karena pengakuan atas
kekayaan seni dan budaya Indonesia sudah sering dilakukan Malaysia, bahkan
mungkin sudah puluhan kali. Tidak ada rasa bersalah apalagi berdosa sedikit pun
saat mengakui, bahkan mempatenkan kekayaan seni dan budaya milik Indonesia
Berbagai alasan sesudah dikemukakan untuk
mendapatkan justifikasi dari kejahatan plagiat yang dilakukan sebagai salah
satu contoh budaya yang diklaim oleh Malaysia adalah Tari Pendet.
2.2.4.5
Konflik ideologi merupakan konflik akibat adanya
perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang. Contohnya:
konflik Ambon.
2.2.5
Berdasarkan
Cara Pengelolaannya
2.2.5.1
Konflik interindividu merupakan tipe yang paling erat
kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.
Contohnya: konflik bunuh diri, dikarenakan stres atau banyak beban pikiran yang
sangat berat.
2.2.5.2
Konflik antarindividu merupakan konflik yang terjadi
antara seseorang dengan satu orang atau lebih, sifatnya kadang-kadang subtansi,
menyangkut perbedaan gagasan, pendapat, kepentingan, atau bersifat emosional,
menyangkut perbedaan selera, dan perasaan likel dislike (suka/tidak suka).
Contohnya: konflik perselisihan antar tetangga, konflik persaingan bisnis.
2.2.5.3
Konflik antarkelompok merupakan konflik yang banyak
dijumpai dalam kenyataan hidup manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka
hidup dalam kelompok-kelompok. Contohnya: fenomena tawuran antar pelaja
2.3
Faktor penyebab konflik sosial
2.3.1
Perbedaan Antarindividu
Perbedaan
ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Hal ini
mengingat bahwa manusia adalah individu yang unik atau istimewa, karena tidak
pernah ada kesamaan yang baku antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan-perbedaan
inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik sosial, sebab
dalam menjalani sebuah pola interaksi sosial, tidak
mungkin seseorang akan selalu sejalan dengan individu yang lain
2.3.2
Perbedaan
Kebudayaan
Perbedaan
kebudayaan mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam
kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran
individual, kebudayaan dalam masing-masing kelompok juga tidak sama. Setiap
individu dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam
lingkungan kelompok masyarakat yang samapun tidak menutup kemungkinan akan
terjadi perbedaan kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan keluarga yang
membesarkannya tidak sama. Yang jelas, dalam tataran kebudayaan ini akan
terjadi perbedaan nilai dan norma yang ada dalam lingkungan masyarakat. Ukuran
yang dipakai oleh satu kelompok atau masyarakat tidak akan sama dengan yang
dipakai oleh kelompok atau masyarakat lain. Apabila tidak terdapat rasa saling
pengertian dan menghormati perbedaan tersebut, tidak menutup kemungkinan faktor
ini akan menimbulkan terjadinya konflik sosial.
2.3.3
Perbedaan
Kepentingan
Perbedaan
kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini
karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam
melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok
tentu juga akan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan
kelompok lain.
2.3.4
Perubahan
sosial yang terlalu cepat
Perubahan ini
dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai
reorganisasi dari sistem nilai yang baru. Perubahan-perubahan yang terjadi
secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan proses-prosessosial di dalam
masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan
karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada
2.4
Cara penanganan konflik sosial
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik sosial yang
terjadi di masyarat, berikut ini adalah beberapa cara penanganan konflik sosial
:
2.4.1
Akomodasi yaitu proses
penyelesaian konflik ke arah tercapainya kesepakatan sementara yang dapat
diterima kedua belah pihak yang tengah bersengketa. Akomodasi juga berarti
sebagai usaha manusia untuk meredakan dan menghindari konflik dalam rangka
mencapai kestabilan.
2.4.2
Negosiasi atau Kompromi yaitu upaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh masing-masing pihak dengan
cara memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling
memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan
semua pihak.
2.4.3
Arbritasi yaitu bentuk akomodasi yang
digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan cara meminta bantuan pihak ketiga
yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih
tinggi dari pihak-pihak yang bertikai. keputusan yang dibuat harus dipatuhi
oleh pihak-pihak yang berkonflik.
2.4.4
Mediasi yaitu penyelesaian konflik sosial
yang dilakukan dengan cara mendatangkan pihak ketiga yang sifatnya netral dan
tidak memihak. namun, keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihak manapun.
2.4.5
Adjudication yaitu penyelesaian konflik melalui
pengadilan.
2.4.6
Toleransi yaitu suatu bentuk akomodasi tanpa
adanya persetujuan formal. Dalam masyarakat Jawa dikenal dengan istilah 'tepa
slira' atau tenggang rasa agar hubungan sesamanya bisa saling menyadari
kekurangan diri sendiri masing-masing.
2.4.7
Statlemate yaitu suatu bentuk akomodasi dimana
pihak-pihak yang bertikai mempunyai kekuatan yang seimbang. Mereka kemudia
berhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan atau
menghentikan konflik.
2.5
Dampak konflik sosial
Selama ini dalam pola
pikir kita telah tertanam kuat bahwa konflik melahirkan dampak negatif yang
berupa kerusakan, keresahan, dan kesengsaraan. Padahal pemikiran tersebut tidak
selamanya benar. Ada beberapa konflik yang justru melahirkan dampak positif.
Berikut ini beberapa dampak positif dan dampak negatif ang disebabkan oleh
terjadinya konflik sosial
2.5.1
Dampak positif dari konflik sosial
2.5.1.1
Bertambah kuatnya rasa
solidaritas sesama anggota kelompok. Hal ini biasanya terjadi pada konflik
antarkelompok, di mana anggota masing-masing kelompok karena merasa mempunyai
identitas yang sama bersatu menghadapi ancaman yang datang dari luar
kelompoknya.
2.5.1.2
Memperjelas aspek-aspek
kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas untuk ditelaah.
2.5.1.3
Memungkinkan adanya
penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial
dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau
kelompok. Terjadinya konflik dapat menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat terhadap
norma dan nilai sosial, serta hubungan sosial tentang perlunya diterapkan
beberapa aturan yang cenderung dapat membawa ke arah yang lebih baik.
2.5.1.4
Merupakan jalan untuk
mengurangi ketergantungan antarindividu dan antarkelompok.
2.5.1.5
Dapat membantu menghidupkan
kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang baru.
2.5.1.6
Dapat berfungsi sebagai
sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.
2.5.1.7
Memunculkan sebuah
kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang seimbang.
2.6
Dampak Negatif dari konflik sosial
2.6.1
Hancurnya atau retaknya
kesatuan kelompok. Hal ini biasanya muncul apabila terjadi konflik di antara
anggota kelompok yang sama.
2.6.2
Adanya perubahan
kepribadian pada diri individu yang bersifat negatif seperti munculnya rasa
dendam dan benci.
2.6.3
Hancurnya harta benda
dan jatuhnya korban manusia.
2.6.4
Munculnya dominasi
kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
2.6.5
Keretakan hubungan antar
kelompok atau individu yang bertikai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konflik
berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik
dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Konflik
merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat
pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok
masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan akibat terjadiya konflik tidak
hanya dampak negatif tetapi ada juga dampak positif yang ditimbulkan.
3.2 Saran
Penyebab dan
faktor-faktor yang dapat menyebabkan konflik sangat beragam oleh karena itu
diperlukan benteng toleransi yang sangat besar untuk meminimalisir perbedaan
yang ada sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2015/06/konflik-pengertian-penyebab-macam-macam.html
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Makalah Konflik Sosial
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kolaynf.blogspot.com/2016/05/makalah-konflik-sosial.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
3 kommentaari:
sib. terimakasih gan
Did you know there is a 12 word sentence you can communicate to your partner... that will trigger intense feelings of love and instinctual attractiveness for you deep inside his heart?
Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, worship and look after you with his entire heart...
12 Words Who Fuel A Man's Love Impulse
This impulse is so hardwired into a man's mind that it will drive him to try better than before to build your relationship stronger.
Matter of fact, triggering this influential impulse is so mandatory to getting the best possible relationship with your man that the second you send your man a "Secret Signal"...
...You'll immediately notice him open his soul and mind for you in a way he haven't expressed before and he'll see you as the one and only woman in the universe who has ever truly appealed to him.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Postita kommentaar